Perjalanan


Meskipun sangat terasa singkat kita berjalan dalam mengarungi ruang dan waktu, tapi hadirnya melukiskan  sebuah nuansa yang terkadang  membawa kita tertawa dan terkadang pula membuat kita menangis, tetapi tidak jarang, kita lupa untuk menyadari kehadiran nuansa itu sehingga tidak mengerti harus tertawa atau pula menangis. “terkadang kita manusia bahkan lupa untuk mengingat bahkan mengingat dirinya sendiri.”

Hal ini seperti suatu cerita yang lampau diantara kita, canda tawa kebahagian bahkan kesedihan pun mewarnainya. Padahal sebelumnya tidak pernah kita sangka akan adanya pertemuan diantara kita meskipun mau tidak mau pasti akan diakhiri dengan perpisahan.
“Terkadang kita bersama dengan satu tujuan, terkadang pula kita bagaikan dingding yang hancur lebur sehingga kita ibarat retakan dingding yang saling menjauh tetapi sekecil apapun sepihan itu berbentuk, seretak apapun ia berwujud akan selalu menjadi sebuah cerita yang pernah terlukis.”
Teman ku pernah berkata, hiduplah seperti air yang mengalir jangan lah kau mulai tergenang karena air yang tergenang sangat berpotensi untuk tercemar.

Hal ini lah yang aku pikir sebagai motivasi ku kelak untuk selalu bergerak dalam pencapaian keharmonisan karena tidak dapat dipungkiri semua ciptaanNya di bumi terikat oleh ruang dan waktu yang bergerak sesuai dengan perintahNya. Akan ada yang terus hadir dan akan ada terus yang hilang, akan ada yang lahir dan ada yang meninggal hingga akhirnya nya yang tiada awal dan akhir lah yang berkehendak untuk mengakhiri segalanya.

Kita tidak bisa diam dan tidak ada yang bisa diam bahkan sekalipun kita ditakdirkan tidak bisa melihat atau pun berjalan kita akan bergerak maju sesuai dengan kedinamisannya waktu yang selalu bergerak. Maka sesungguhnya  mencapaian kedinamisan kita adalah pencapaian tujuan yang sama kepada sang pemilik alam semesta yang tidak terikat oleh apapun.

Rasulullah Saw bersabda tentang kedinamisan dalam hadistnya :
“siapa yang hari ini sama seperti hari kemarin maka dia orang yang merugi. Siapa yang hari ini lebih baik dari pada hari kemarin maka dia orang yang beruntung . maka siapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka dia orang yang celaka”

Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang sadar akan perubahan dirinya dan melakukan perubahan dirinya untuk bisa sebaik mungkin dalam perjalanannya.

Memang kalimat terlalu sempit untuk mengapresiasikan hidup dan dunia, namun kita hanya bisa terus berupaya untuk tetap berjalan dan mengarungi selangkah-demi selangkah agar terus dinamis dengan sejalannya waktu yang selalu terus bergerak maju.

Terkadang dalam perjalanannya kita merasa penuh dengan kesia-siaan karena penuh khawatiran tentang masa kelam yang tidak pernah akan terulang padahal semua itu sudah terjadi. Tetapi sesungguhnya tidak ada yang sia-sia dalam sebuah perjalanan apabila selalu ada hati dan doa yang tertata di dalamnya.

meskipun sering kali kita bertemu, menghadirkan nuansa suka maupun duka diantara kita, kita tidak bisa memungkiri hadirnya persimpangan yang membuat kita saling menjauh.

tetapi sesungguhnya sejauh apa kita bersebrangan, kita akan selalu kembali ketempat dan tujuan yang sama. karena perjalanan mengajarkan kita tentang arti kata pulang.

terima kasih untuk berkenan tinggal menetap dalam duniaku yang rumit, senang bisa mengenal kalian semua.

dari seseorang yang tidak akan pernah melupakan kalian.

denons

2 comments:

  1. buat saya perjalanan adalah sebuah proses menemukan.......

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah melakukan perjalanan kesini kawan..

      Delete

Instagram