Dilema apatisme hingga propaganda kapitalisme


Yang miskin semakin miskin yang kaya semakin berkuasa, Ungkapan itu adalah realita yang terjadi pada jaman sekarang di negeri ini. Semua itu disebabkan keterjebakan kepada sebuah sistem yang menghisap darah rakyat sampai titik penghabisan sehingga tidak bisa menghirup kebebasan bepikir dan terus terbodohi meskipun untuk sekejab. Dimulai dari unsur yang kecil hingga besar yang begitu leluasa memanfaatkan ‘ladang dan keringat’ rakyat kecil

Lihatlah di kota ini orang-orang sibuk mencari sesuatu yang tidak jelas arah, yang lainnya sibuk menghambur-hamburkan kekayaan tetapi tidak melihatkah kalian masih tidak sedikit orang yang terhimpit kemiskinan dan berharap hanya pada nasi aking! Ironisnya yang miskin begitu senang akan pembodohan era Indonesian Idol, sinetron Indonesia dan pembodohan oleh media yang beribu ragam cara.
Apa sikapmu? apa yang bisa kamu perbuat? Apa hanya akan berdiam diri? Dan tak sadar akan kemampuan dirimu lebih dari sekedar meminta, penikmat kesesatan dan penjilat sekalipun.
Tragis memang di negeri ini dari era pembohongan sejarah ,era reformasi yang hinggap seperti sampah hingga saat ini jaman yang begitu kental dengan pembodohan di negeri ini, masih saja ada orang yang bisa berdiam diri menikmati kebodohannya bahkan dengan ketidaktenangan oleh kemiskinan atau mungkin dengan kemewahan yang telah mendustakan pemikiran mereka untuk berpikir jernih.

Hey sobat mirip apa mereka? Mereka hanyalah pecundang yang berbentuk manusia yang hanya bisa berdiam diri, tanpa sadar dan tidak sadar mengetahui bahwa dirinya adalah sebungkal sampah didalam gundukan sampah, dan hanya berpikirmaterialisme adalah segala-galanya.

Hey saat ini kenapa kau masih saja tertidur? Apa karena hilang rasa? Atau kau sudah terbius dokma penyesatan sehingga dirimu sudah benar-benar tak terkendali? Atau jangan-jangan mentalmu hanya sebagai peminta yang bahkan mungkin lebih hina dari para penjilat sekalipun sebagai penikmat kesesatan itu sendiri sehingga tidak ada seutas pikiran dibenakmu akan sesuatu kebenaran.

Astagfirullah Al adzim. Sekalipun kita berada di negeri antah berantah tapi ini bumi milik Allah SWT tempat kita berpijak yang memerlukan naungan kebenaran dan keadilan. Maka berjuanglah..

No comments:

Post a Comment

Instagram