Kenapa ada permusuhan



Setiap mahluk hidup manapun termasuk kita manusia (individu ataupun kelompok) sepatutnya pasti tidak menginginkan adanya permusuhan.

Ya kita tidak menginginkannya, kita sangat membencinya, bahkan kita berusaha menjauh darinya, tapi selalu saja dia bisa datang mendekat.

Sebetulnya mengapa permusuhan ini muncul?

Allah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, dalam firmannya :
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah. Adz-Zaariyat : 049. 
Pasangan ini meliputi dua hal yang berbeda namun berhubungan dan dua hal yang berbeda namun berlawanan, kita uraikan :

Dua hal yang berbeda namun berhubungan
Awal dan Akhir, Hidup dan Mati, Dunia dan Akhirat, Nyata dan Ghaib, Laki-laki dan Wanita, Ruh dan Jasad, dsb..

Dua hal yang berbeda namun berlawanan
Kebaikan dan Keburukan, Pahala dan Dosa, Syurga Dan Neraka, kekafiran dan keimanan dsb..

Maka dari uraian diatas kita bisa ambil nilai bahwa permusuhan terjadi karena adanya dua hal yang berbeda namun berlawanan.

Berlawanan bila diartikan secara bahasa berhadapan tapi bertolak belakang, bertentangan, bermusuhan.

Kita akan selalu ada pada salah satu posisi diantara kedua itu dan tidak bisa mengelak, maka akan selalu ada yang bertolak belakang dengan posisi kita. Bila kita coba sedikit rumuskan :

Kebaikan >< keburukan
Kebaikan >< kebaikan (tidak akan terjadi)
keburukan >< keburukan

Hadirnya kebaikan dan keburukan memang kehendakNya, Allah berfirman :
“ Tidaklah kalian berkehendak (menempuh suatu jalan) kecuali apa yang Allah kehendaki, sesungguhnya Allah maha mengetahui dan maha bijaksana “. (Al Insan : 30) 
“Dan tidaklah kalian berkehendak (menempuh suatu jalan) kecuali Allah rab sekalian alam menghendakinya “.(At Takwir : 29)
Tetapi Allah Swt tidak mensyariatkan, memerintahkan mahluknya untuk berbuat maksiat dan melakukan keburukan. Allah Swt mengharamkan perbuatan tersebut bahkan memberi ancaman terhadap pelakunya yang melakukan,keburukan, kemungkaran dan kemaksiatan.

Allah Berfirman:
 “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah datangnya dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami (Allah) mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi” (QS. An-Nisaa’ : 79).
Dari ayat diatas bisa dilihat mengapa tidak akan ada kebaikan bertolak belakang dengan kebaikan (Allah Swt menjelaskan semua kebaikan untuk mahluknya), tetapi mengapa keburukan bisa bertolak belakang dengan keburukan?
Karena keburukan sepenuhnya karena prilaku mahluknya meskipun atas kehendaknya ada. (manusia diciptakan sempurna memiliki akal untuk berkehendak, tapi terbatas dan ketentuan tetap di tangan Allah Swt)

Allah Berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang pada diri mereka ” QS 13:11
Permusuhan akan selalu ada dan selalu mengikuti kita, tetapi kita bisa mengusahakan takdir yang baik bagi kita, karena hukum Allah telah diturunkan dan RasulNya telah diutus sebagai pembeda yg baik dan buruk.

Yah meskipun demikian, kebaikan dan keburukan tetaplah pilihan...

Tulisan ini adalah kajian saya sebagai perenungan pribadi, sangat banyak kekurangannya, mungkin juga banyak kesalahan didalamnya. Dan tiadalah yang memikirkan selain daripada orang-orang yang berpikir, dan tidak pula merasakan melainkan hanya bagi orang-orang yang merasakannya lagi menggunakan perasaannya.

6 comments:

  1. permusuhan adalah sunatullah, seperti palestina dengan israel seperti pergolakan di suriah dan masih banyak contoh lain :)

    salam cinta dan romansa

    www.alfarisy.top

    ReplyDelete
    Replies
    1. mengutip lagunya bimbo : "perdamaian, perdamaian, perdamaian, perdamaian, banyak yang cinta damai, tapi perang semakin ramai, bingung-bingung ku memikirnya"

      Delete
  2. namanya juga hidup mas permusuhan merupakan bumbu kehidupan

    ReplyDelete
  3. Kenapa ada permusuhan ketika nyatanya perdamaian jauh lebih indah? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena akan selalu terbentuk kolerasi antara salah dan benar, terkadang yang salah bisa dianggap benar dan yang benar bisa dianggap salah... maka hanya Dialah yang Maha benar juga Maha mengetahui.. trus dimn perdamaian itu ada? di setiap hati orang yang mau berserah diri kepadanya. dan di akhirat kelak bagi yang mempercayainya. maka bagi saya jelas seorang atheis tentu tidak pernah akan merasakan damai.. Wallahu A'lam Bishawab

      Delete

Instagram